Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath mengadakan stadium general dan penganugrahan gelar kehormatan keluarga kekerabatan kerjaan Prusia di aula Syeh Quro Ponpes Dzikir Al-Fath, Sabtu (31/8/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana menyebut ada 17 program Ecosoc PBB, dimana beberapa diantaranya sudah dilakukan di Ponpes Al-fath.

Selain itu, dikesempatan yang sama, KH Fajar Laksana juga mendapat penganugerahan Gelar Kehormatan Keluarga Kekerabatan dari Kerajaan Prusia dari Rusia uang disampaikan oleh Prof. Dr Mohammad Soleh Ridwan selaku perwakilan Kerajaan Prusia sekaligus menjabat selaku Presiden Of Indonesia UIPM di Ecosoc PBB.

Selanjutnya, menyusul dengan ditetapkannya seni Budaya Boles dan Adu Lisung sebagat Warisan Tak Benda Indonesia, Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana mengangkat sekaligus menunjuk Prof. Dr. Mohammad Soleh Ridwan sebagai duta budaya seni Boles dan Adu Lisung dengan gelar “Arya Duta Sani Padjadjaran” untuk mempromosikan seni budaya khas Ponpes Al Fath di manca negara.

“Setelah ditetapkan sebagai WBTBI, kewajiban kita adalah mempertahankan sekaligus mengembangkannya, untuk itu saya meminta beliau untuk mempromosikannya ditingkat internasional, mengingat posisinya yang sangat strategis di Ecosoc PBB dimana salah satu bidang yang diaunginya adalah seni budaya,” tuturnya.

Disebutkan bahwa, pihaknya akan menjadi perwakilan salah satu bagian dari 17 bidang yang akan diundang dalam pertemuan di Ecosoc PBB, menurutnya hal ini menjadi sebuah peluang besar untuk bisa memperkenalkan seni budaya Boles dan Adu Lisung di manca negara melalui Ecosoc PBB.

“Kita siap berangkat untuk memperkenalkan kearifan lokal seni budaya, khususnya Boles dan Adu Lisung di manca negara,” tandasnya.

Prof. Ridwan menilai Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al Fath telah melakukan langkah luar biasa dalam mengembangkan seni budaya dan bisnis, pasalnya kata dia, tidak semua orang bisa dan mau melakukannya dengan baik.

“KH Fajar Laksana ini bukan hanya seorang motivator, tapi adalah seorang inspirator, dimana karya yang diciptakannya bisa dipertanggungjawabkan secara scientific, ada faktor sejarahnya juga, karena untuk bisa menginternasional sebuah karya harus memiliki bukti otentik yang melatarbelakanginya,” ucap dia kepada awak media.

Menurut Prof. Soleh Ridwan, ketika sudah ditetapkan sebagai WBTBI, akan terjadi kolaborasi antara pemerintahan dengan private sector baik dalam maupun luar negeri.

“Ini akan diperkuat baik secara lokal maupun internasional, nanti akan ada undangan resmi yang ditujukan kepada pemangku adat terkait, yang tembusannya akan disampaikan melalui dinas atau kementerian di negara yang bersangkutan, untuk memperkenalkan lebih jauh tentang seni budaya khas tersebut,” tuturnya.

Sumber Artikel : Ponpes Modern Dzikir Al Fath Gelar Acara Stadium General Bersama Dengan STIMIK Al Fath dan Ecososc PBB – Teropong Indonesian


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hubungi Kami
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Ada yang bisa kami bantu