Kesenian main Bola Leungeun Seneu (Boles) telah resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI).
Kesenian asal Kota Sukabumi ini memadukan unsur olahraga, seni budaya, dan pencak silat. Boles merupakan olahraga tradisional main bola api dengan cara dilempar.
Pada acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024 bertema Ruang Rasa Nusantara di Taman Fatahillah, Jakarta, Sabtu 16 November 2024 malam, kesenian Boles yang disuguhi oleh pendekar dari Paguron Silat (PS) Sang Maung Bodas, tampil menyambut kedatangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha.
Dalam kesempatan ini, sertifikat WBTbI untuk Boles diserahkan langsung oleh Fadli Zon kepada Febiyani selaku Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.
“Alhamdulillah karya kami main Bola Leungeun Seneu pada hari ini telah ditetapkan dan diberikan apresiasi sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Ini perjuangan yang cukup panjang juga sejak Boles diperkenalkan di tahun 2010 an oleh kita semua sebagai warisan dari keluarga kami khususnya keluarga saya pribadi dan itu bahkan warisan juga dari seni budaya jaman Pajajaran yang sudah lama tidak dikembangkan,” ujar Pencipta kesenian Boles KH Fajar Laksana, Sabtu 16 November 2024.
Dengan ditetapkannya menjadi WBTBI, dia menilai, ini sebagai penanda bahwa Boles telah diakui negara kesatuan Republik Indonesia. Sebelum mencapai WBTBI, Boles terlebih dahulu diakui sebagai WBTb provinsi Jawa Barat.
“Juga kami ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah memperjuangkan ini pemerintah khususnya Kota Sukabumi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah mengusulkan ini yang akhirnya kita mendapatkan apresiasi tertinggi sebagai praktisi seni budaya tradisi. Alhamdulillah olahraga Boles ini juga mengangkat nama baik kota Sukabumi sehingga Kota Sukabumi tahun ini mendapatkan satu WBTbI,” tambahnya.
Kesenian Boles menurutnya sudah dimainkan juga di luar negeri salah satunya di Turki hampir setiap tahunnya dalam festival kesenian antar bangsa di Sakarya University.
“Alhamdulillah Boles juga sudah mendapatkan prestasi juara pertama di provinsi Jawa Barat dalam olahraga tradisional kemudian juara terbaik kedua tingkat nasional. Dan juga difestivalkan bukan hanya di Indonesia, di beberapa negara dan juga mendapatkan apresiasi terbaik di negara Turki yaitu mendapatkan penampilan terbaik dalam apresiasi seni budaya di Sakarya University antar bangsa di negara Turki. Sehingga main bola Leungeun Seneu ada seni tradisi, budaya dan juga unsur pencak silat yang telah memiliki prestasi yang sangat banyak dan kita wajib mempertahankannya,” tandasnya.
Selanjutnya untuk pengembangan main bola Leungeun Seneu ini akan diserahkan kepada PS Sang Maung Bodas yang saat ini dipimpin Irjen Pol Rudi Darmoko sebagai ketua Dewan Pimpinan Pusat.
“Alhamdulillah ketua umum PS Sang Maung Bodas saat ini yang terpilih adalah bapak Irjen Pol Rudi Darmoko yang juga sekaligus menjabat sebagai kasespim di Lembang Alhamdulillah, beliau bersedia mengembangkan seni budaya ini dan Alhamdulillah dari pak Irjen Pol Rudi ini siap untuk mengembangkan seni budaya Boles dan pencak silat dari aliran Sang Maung Bodas sampai ke mancanegara,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Febiyani mengatakan, pihaknya sengaja mengajukan kesenian Boles untuk ditampilkan secara spesial dalam menyambut kedatangan Menteri Fadli Zon dan Wamen Giring Ganesha. Sebab, dia menilai, dengan disuguhkan penampilan Boles, akan memberikan kesan yang berbeda dan unik.
“Ini menyambut pak menteri jadi ada momen yang bagus juga gitu kan. orang ada (penasaran) apa itu ada main api gitu kan. Nah ini sebuah cara juga tentu saja tidak cukup sampai di sini kita minta Boles juga tampil di berbagai agenda baik nasional maupun internasional,” ujarnya kepada Media Pakuan.
Setelah ditetapkan menjadi WBTBI, dia menyerahkan kepada Pemerintah Kota Sukabumi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pegiat seni budaya untuk tetap melestarikan kesenian Boles.
“Boles sudah ditetapkan terus setelah ditetapkan mau diapakan. Nah itu harus terus dipelihara dilestarikan oleh komunitas dan pemerintah kabupaten kota serta provinsi apalagi sudah jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia gitu kan,” jelasnya.
Dalam malam Apresiasi Warisan Budaya Indonesia 2024, Boles termasuk ke dalam 272 WBTbI yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia setelah melalui penilaian oleh para ahli. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya mengatakan, hal ini membuktikan bahwa kekayaan budaya di Indonesia jumlahnya selalu bertambah dari tahun ke tahun dan harus terus dilestarikan.
“Sebagai bangsa yang dianugerahi kekayaan yang luar biasa kita punya tanggung jawab besar menjaga dan memperkenalkan, mempromosikan warisan budaya ini kepada dunia. Karena itu acara apresiasi warisan budaya Indonesia 2024 ini menjadi momentum penting mengingatkan kita semua betapa berharganya kekayaan budaya yang kita miliki,” cetusnya.
“Tadi dikatakan tahun ini saja yang menjadi warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) kita ada 272. Jadi bayangkan betapa kayanya kalau setiap tahun ada 200-300 benda, ekspresi budaya, warisan budaya tak benda yang didaftarkan di tingkat nasional melalui proses kurasi oleh para ahli, oleh para akademisi. Maka ini menunjukkan bahwa kekayaan budaya kita ini tak terhingga. Boleh dibilang kita ini menjadi negara yang sangat dan paling kaya budayanya di seluruh dunia,” jelasnya di Taman Fatahillah.***
Sumber Artikel berjudul “Resmi Jadi WBTbI, Boles Sambut Kedatangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon”, selengkapnya dengan link: https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/sukabumi-raya/pr-638786522/resmi-jadi-wbtbi-boles-sambut-kedatangan-menteri-kebudayaan-fadli-zon?page=all&utm_source=social_
BACA BERITA LAINNYA :
0 Komentar