
Ponpes Dzikir Al-Fath yang berlokasi di kelurahan Karangtengah kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi, menyelenggarakan Kejuaraan Festival Pencak Silat tingkat Nasional jurus khas aliran Sang Maung Bodas dan Festival Olahraga Tradisional Boles juga Adu Lisung.
Festival ini berlangsung selama 6 hari, dari tanggal 13 sampai 18 Agustus 2024, kegiatan tersebut diikuti sekitar 300 orang santri Ponpes Dzikir Al-Fath tingkat SD, SMP, SLTA sampai tingkat perguruan tinggi yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Perlombaan ini terdiri dari kategori lomba tunggal jurus khas, double fighter, rampak golok kala petok, rampak maung keubet, rampak panca kinanti, bola lengeun seneu dan festival adu lisung.
“Ada semua ini (santri) dari mulai Papua sampai Aceh di kita. Mereka mewakili daerahnya masing-masing ikut festival di kita maka disebut tingkat nasional,” kata pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath sekaligus guru besar perguruan silat Sang Maung Bodas, KH Fajar Laksana, Selasa 13 Agustus 2024.
Beliau menjelaskan, tujuan diselenggarakannya festival ini juga sebagai pelestarian seni budaya pencak silat yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) dunia asal Indonesia.
“Untuk menjaga memelihara seni budaya olahraga khas asli dari Indonesia maka kita harus melakukan event-event kegiatan, jadi pencak silat sudah ditetapkan jadi warisan budaya tak benda dunia. Yang menjadi masalah sekarang bukan lagi bagaimana menjadikan pencak silat menjadi sesuatu yang diakui oleh dunia, tapi bagaimana mempertahankannya karena setelah ditetapkannya itu dunia, PBB ini akan memantau apabila pencak silat ini ditetapkan menjadi warisan tak benda dunia ini tidak ada kegiatannya, tidak ada eventnya tidak ada beritanya di media itu dicabut lagi,” ucap beliau.
Pak Kyai pun mendorong supaya perhatian pemerintah terhadap seni budaya pencak silat di Kota Sukabumi harus lebih ditingkatkan.
“Sejak ditetapkan jadi warisan budaya tak benda maka otomatis harusnya secara nasional pencak silat harus sudah jadi muatan lokal karena kalau dari masyarakat agak berat. Apa yang disebut dengan muatan lokal itu mata pelajaran pencak silat menjadi mata pelajaran wajib yang diajarkan mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi minimal kalau tidak ada olahraganya minimal mata pelajaran dalam bentuk sejarahnya, seni budayanya, filosofinya, sampai saat ini belum,” jelasnya.
Di tempat yang sama Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan, pihaknya mengapresiasi Ponpes Dzikir Al Fath karena konsisten dalam pengembangan dan pelestarian seni budaya pencak silat.
“Pak Prof Kyai Fajar Laksana selaku sesepuh di IPSI juga dan Ketua dan Guru Besar PS Maung Bodas ternyata bisa mengembangkan terus secara mandiri artinya ini gak dibantu oleh pemerintah daerah atau yang lainnya. Tapi ternyata bisa mengembangkan prestasi baik di tingkat Jawa Barat, tingkat nasional bahkan bisa di tingkat internasional. Perguruannya pun sudah berkembang di beberapa negara saya kira itu kebanggaan saya sebagai Ketua IPSI Kota Sukabumi,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan dan pelestarian seni budaya pencak silat di Kota Sukabumi.
“Berdayakanlah (perguruan pencak silat) yang sudah berkembang, itu yang belum berkembang juga kewajiban pemerintah (untuk diberdayakan). Caranya yang paling gampang jadikan pencak silat mulok secara nasional dan itu sudah dimulai di Kota Sukabumi sejak 2007,” cetusnya. “Ini belum dapat perhatian di tingkat yang lain. Ini kita yang pertama mulok ini guru-guru yang ada di mulok kan para pesilat dari berbagai paguron ini salah satu untuk mengembangkan mudah-mudahan kedepan Jawa Barat sedang menganalisis terus akan menjadikan silat mulok se Jawa Barat mudah-mudahan kita do’akan, mudah-mudahan nanti se Indonesia jadi akan berkembang kalau enggak dibawa ke pendidikan gak akan berkembang,” jelasnya.***
Sumber Artikel berjudul “Peringati HUT RI ke 79, Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi Gelorakan Pencak Silat”, selengkapnya dengan link: https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/sukabumi-raya/pr-638441878/peringati-hut-ri-ke-79-ponpes-dzikir-al-fath-sukabumi-gelorakan-pencak-silat?page=2